Profil Desa Gumingsir

Ketahui informasi secara rinci Desa Gumingsir mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Gumingsir

Tentang Kami

Profil Desa Gumingsir di Kecamatan Wanadadi, Banjarnegara, mengupas potensi agraris, sumber daya alam, dan geliat UMKM. Temukan data demografi, geografi, serta inovasi masyarakat di desa yang berlokasi di perbukitan sejuk Jawa Tengah ini.

  • Wilayah Agraris Berpotensi Tinggi

    Dengan topografi perbukitan yang subur, Desa Gumingsir menjadi pusat pertanian padi, palawija, dan salak, didukung inovasi pupuk organik oleh warga setempat.

  • Kekayaan Sumber Daya Alam

    Desa ini memiliki potensi ekonomi signifikan dari penambangan galian C, yakni pasir dan batu (sirtu) yang berasal dari sungai dan perbukitan untuk menopang sektor konstruksi.

  • Pemerintahan Progresif dan Masyarakat Aktif

    Di bawah kepemimpinan yang dinamis, pemerintah desa aktif berkolaborasi dengan lembaga pendidikan (KKN) untuk pemberdayaan masyarakat, mulai dari penanganan stunting hingga pengembangan teknologi pertanian.

Pasang Disini

Desa Gumingsir, sebuah wilayah administratif di Kecamatan Wanadadi, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menunjukkan geliat pembangunan yang bertumpu pada kekuatan sektor agraris dan sumber daya alam. Terletak di kawasan perbukitan yang sejuk, desa ini tidak hanya menyimpan sejarah panjang, tetapi juga potensi ekonomi yang terus dikembangkan secara progresif. Dengan pemerintahan yang aktif dan partisipasi masyarakat yang tinggi, Gumingsir menjadi contoh desa yang berupaya mandiri melalui optimalisasi potensi lokal, mulai dari pertanian, peternakan, hingga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Keberadaan desa ini menjadi strategis sebagai salah satu penopang perekonomian di Kecamatan Wanadadi. Kolaborasi yang sering terjalin antara pemerintah desa dengan institusi luar seperti perguruan tinggi menandakan adanya visi untuk memajukan sumber daya manusia dan mengelola aset desa secara berkelanjutan. Berbagai program, mulai dari peningkatan infrastruktur hingga pemberdayaan perempuan, secara konsisten dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan warganya.

Geografi dan Demografi

Secara geografis, Desa Gumingsir berada di ketinggian antara 500 hingga 900 meter di atas permukaan laut (mdpl), menjadikannya wilayah dengan bentang alam berbukit dan hawa yang sejuk. Suhu udara rata-rata di desa ini berkisar antara 22-35°C dengan curah hujan yang cukup tinggi, yakni mencapai 2.000 mm per tahun. Kondisi iklim ini sangat mendukung aktivitas pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian warga.

Menurut data terbaru dari Pemerintah Desa Gumingsir, luas wilayah desa ini mencapai 389 hektare. Wilayah tersebut terbagi atas lahan persawahan, perkebunan, permukiman, serta fasilitas umum. Berdasarkan data kependudukan per tahun 2025 dari situs resmi desa, jumlah penduduk Desa Gumingsir tercatat sebanyak 2.126 jiwa yang tersebar dalam 653 Kepala Keluarga (KK). Populasi ini terdiri dari 1.089 penduduk laki-laki dan 1.037 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 3,89 km², maka kepadatan penduduk Desa Gumingsir berada di angka sekitar 546 jiwa per km².

Wilayah administratif Desa Gumingsir terbagi ke dalam tiga dusun utama, yaitu Dusun Gumingsir, Dusun Kalikidang, dan Dusun Tegaron. Batas-batas wilayah Desa Gumingsir secara spesifik ialah sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kalitlaga

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Aribaya

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Karangtengah

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kayuares dan Desa Sokaraja

Sejarah dan Pemerintahan Desa

Menurut catatan sejarah lokal yang dihimpun dari berbagai sumber, asal-usul Desa Gumingsir tidak terlepas dari kisah seorang prajurit dari Keraton Surakarta bernama Jayawikarta. Ia diyakini sebagai tokoh yang pertama kali membuka dan membangun permukiman di wilayah yang kini dikenal sebagai Gumingsir. Sebagai bukti sejarah, terdapat sebuah makam tua yang dihormati oleh masyarakat setempat, yakni Makam Mbah Joyo Wikarto, yang sering menjadi tujuan ziarah warga baik dari dalam maupun luar desa untuk menapaktilasi jejak leluhur.

Dalam struktur pemerintahan modern, Desa Gumingsir dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Berdasarkan catatan pemberitaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Januari 2022, jabatan Kepala Desa Gumingsir diemban oleh Bapak Aji. Pemerintahan desa secara aktif menjalankan roda pembangunan dan pelayanan publik. Hal ini tecermin dari berbagai kegiatan yang dipublikasikan secara rutin, seperti program pengentasan kemiskinan ekstrem yang pernah mendapat tinjauan langsung dari Gubernur Jawa Tengah saat itu, Ganjar Pranowo.

Pemerintah Desa Gumingsir juga menunjukkan keterbukaan dan kemauan untuk berkolaborasi dengan pihak eksternal demi kemajuan desa. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari berbagai universitas ternama seperti Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) dan UIN Profesor K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto menjadi bukti nyata. Program-program KKN ini menyentuh berbagai aspek, mulai dari pendampingan gizi untuk pencegahan stunting, kampanye anti-narkoba, hingga pemberdayaan petani melalui pengenalan teknologi irigasi tetes. Aktivitas ini menandakan bahwa pemerintahan desa berjalan dinamis dan progresif dalam menyerap inovasi dari luar.

Potensi Ekonomi dan Sumber Daya Unggulan

Potensi ekonomi Desa Gumingsir sangat beragam, dengan sektor pertanian dan sumber daya alam sebagai pilar utamanya. Lahan yang subur dimanfaatkan masyarakat untuk menanam padi di area persawahan serta komoditas palawija dan buah-buahan di area perkebunan. Salah satu komoditas buah yang cukup menonjol ialah salak, yang potensinya mulai dikembangkan menjadi produk olahan. Melalui pendampingan mahasiswa KKN, para ibu yang tergabung dalam PKK telah mendapatkan pelatihan pembuatan selai salak, sebuah langkah awal untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian lokal.

Selain pertanian, sektor peternakan juga mulai menunjukkan inovasi yang menjanjikan. Seorang warga bernama Pak Bandi berhasil menjadi inspirasi setelah sukses mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik padat dan cair. Inovasinya tidak hanya mengurangi limbah ternak, tetapi juga menyediakan solusi pupuk alami yang efektif untuk meningkatkan kesuburan tanaman, seperti jambu dan jeruk, serta memperkuat ketahanan tanaman terhadap hama. Inisiatif seperti ini merupakan embrio dari sistem pertanian terpadu yang berkelanjutan di tingkat desa.

Di luar sektor agraris, Desa Gumingsir memiliki sumber daya alam non-migas berupa galian C, yaitu pasir dan batu (sirtu). Material ini ditambang dari aliran sungai dan kawasan perbukitan untuk memenuhi kebutuhan bahan konstruksi, baik untuk pembangunan lokal maupun untuk dijual ke luar desa. Aktivitas ini menjadi sumber pendapatan alternatif yang signifikan bagi sebagian warga.

Dunia usaha mikro juga mulai menggeliat di desa ini. Salah satu UMKM yang tercatat ialah "Qoqonokat", yang bergerak di bidang kuliner dengan produk unggulan berupa hidangan penutup seperti brownies, pai, dan aneka kue bolu. Kehadiran UMKM ini menandakan tumbuhnya semangat kewirausahaan di kalangan masyarakat Gumingsir.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial masyarakat Desa Gumingsir terjalin erat melalui berbagai lembaga kemasyarakatan yang aktif. Kelompok Tani, Karang Taruna, kelompok pengajian, arisan, hingga Posyandu menjadi wadah interaksi dan gotong royong warga. Lembaga-lembaga ini memainkan peran penting dalam menyukseskan program-program pembangunan desa dan menjaga kohesi sosial. Berdasarkan data lama dari sebuah riset pada tahun 2012, seluruh penduduk Desa Gumingsir merupakan pemeluk agama Islam, menjadikan nilai-nilai religius sebagai landasan kuat dalam kehidupan bermasyarakat.

Kegiatan budaya yang masih lestari salah satunya ialah tradisi ziarah ke makam Mbah Joyo Wikarto. Aktivitas ini tidak hanya menjadi ritual spiritual, tetapi juga berfungsi sebagai pengingat akan sejarah dan jati diri desa. Di sisi lain, desa ini juga terbuka terhadap kegiatan modern yang positif, seperti pelaksanaan senam sehat bersama dan pertandingan olahraga yang sering diinisiasi oleh mahasiswa KKN bersama Karang Taruna, menciptakan ruang interaksi yang sehat bagi generasi muda.

Secara keseluruhan, Desa Gumingsir merupakan potret sebuah desa di Banjarnegara yang kaya akan potensi. Dengan modal sumber daya alam yang melimpah, lahan pertanian yang subur, serta sumber daya manusia yang semakin berdaya, desa ini memiliki fondasi yang kuat untuk terus maju. Dukungan dari pemerintah desa yang visioner dan kolaboratif menjadi kunci untuk mengorkestrasi seluruh potensi ini menjadi kekuatan ekonomi yang nyata demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara merata.